PAPUA, KOMPAS.TV - Pasca-aksi perusakan dan pembakaran kantor Disnaker Keerom, Jayapura, Papua, polisi kembali terlibat bentrok dengan massa.
Polisi dari Brimob Polda Papua terpaksa melakukan tindakan represif dengan membubarkan paksa massa.
Polisi dari Brimob Polda Papua terpaksa melakukan tindakan represif dengan menembakkan gas air mata demi membubarkan massa pendemo.
Selain itu, aparat juga menyemprot air dengan menggunakan mobil water canon untuk memukul mundur dan mengurai massa.
Peristiwa ini terjadi, setelah kamis kemarin, dua Kantor Dinas di Kabupaten Keerom, Papua dirusak. Perusakan dipicu ketidakpuasan atas hasil penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil.
Hingga Jumat siang polisi sudah menangkap empat orang yang diduga sebagai provokator dalam aksi pembakaran dan pengerusakan serta blokade jalan.
Kapolres Keerom, AKBP Baktiar Joko Mujiono, mengatakan, keempatnya kini menjalani pemeriksaan di Mapolres Keerom.
Sebelumnya, Kamis petang, dipicu kecewa dengan hasil penerimaan calon pegawai negeri sipil, ratusan orang, berdemonstrasi di Kantor Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Keerom, Papua.
Buntut demonstrasi, massa membakar kantor dinas tenaga kerja Kabupaten Keerom.