SUKABUMI, KOMPAS.TV - Ini lah, bentuk syukur sekitar 30 ribu warga Adat Kesepuhan Ciptagelar, yang berada di kaki Gunung Halimun, Kabupaten Sukabumi, yang mempertahankan ritual adat sejak tahun 1368.
Kini sudah ke 652, ritual adat Serentaun dilaksanakan, ritual ini rutin dilaksanakan setiap tahun usai masa panen raya dari hasil padi yang belimpah. Dari sejak dulu, warga Adat Ciptagelar dalam bertani tidak menggunakan alat teknologi, hanya mengandalkan bercocok tanam tradisional.
Hasilnya setiap 1 kali panen dalam setahun, cadangan beras yang dihasilkan warga adat ini, bisa bertahan untuk 3 tahun kedepan. Di tengah Pandemi Covid 19 dan adanya himbauan untuk tidak berkerumun, warga Adat Ciptagelar tetap melakukan ritual ini, tetapi dengan mengikuti protokol kesehatan seperti menjaga jarak dan menggunakan masker. Bahkan yang mengikuti ritual hanya sekitar 300 warga saja dan tidak mengundang warga lain.
Ritual serentaun, bisa di artikan tahun baru atau balik tahun. Bagi warga adat, ritual ini wajib di laksanakan untuk memenuhi kehidupan 30 ribu warga yang bertahan hidup dengan cara tradisional. Acara ritual pun hanya berlangsung sekitar 5 jam, dan di jaga ketat aparat Kepolisian serta Pemerintah setempat.