SURABAYA, KOMPAS.TV Untuk warga perkotaan, ternyata bercocok tanam dengan metode hidroponik bisa ditiru.
Biasanya para petani hidroponik, menggunakan wadah pipa yang dibolongkan, karena tanaman bisa hidup hanya dengan memanfaatkan ruang sempit.
Seperti yang dilakukan kelompok tani di kelurahan Jemursari Surabaya.
Mereka berhasil menyulap sistem pertanian hidroponik menjadi ladang bisnis untuk pemberdayaan ekonomi keluarga di tengah pandemi Covid-19.
Berbagai jenis tanaman yang ditanam, mulai dari bayam, kangkung, selada air, cabai, bunga telang, dan berbagai jenis tanaman lain.
Adapun kelompok tani yang beranggotakan 25 ibu rumah tangga dibantu 10 orang bapak-bapak, sudah memulai aktivitas ini sejak tahun 2017.
Setiap minggu para ibu-ibu ini bisa memanen hasil kebun hidroponiknya sekitar 20 sampai 30 kilogram.
Pembuatan instalasi hidroponik ini tidak membutuhkan sekitar Rp 150 ribu hingga Rp 300 ribu.
Di antaranya untuk membeli pipa yang sudah dibuat lubang kecil-kecil, kemudian bisa juga menggunakan gelas plastik sebagai pot kecil untuk tempat tanaman.
Untuk pemeliharaan tanaman pun hanya membutuhkan air yang mengalir dan sinar matahari yang cukup.