KUDUS, KOMPAS.TV - Dengan didampingi dosen dan mahasiswa Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro Semarang, para peternak kalkun di Desa Undaan Kudus, Jawa Tengah berhasil membuat fermentasi tumbuhan enceng gondok sebagai pakan alternatif ternak kalkun yang memiliki nutrisi tinggi dan mampu mempercepat pertumbuhan ternak mereka.
Untuk membuat fermentasi tanaman enceng gondok ini terbilang mudah. Tumbuhan enceng gondok yang banyak dijumpai di sekitar pekarangan. dipotong kecil-kecil. Selanjutnya dicampur dengan bakteri starter dan molese atau tetes tebu. Setelah tercampur dengan merata enceng gondok tersebut selanjutnya dimasukkan dalam ember dan ditutup rapat. Dalam waktu empat hari fermentasi enceng gonduk sudah bisa digunakan untuk pakan ternak.
Menurut dosen Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro Semarang, kelebihan pakan ternak kalkun dari fermentasi tanaman enceng gondok ini adalah nilai gizinya lebih baik, karena ada peningkatan nilai nutrisi selama proses fermentasi. Selain itu juga terjadi perombakan struktur serat sehingga mudah dicerna dan mengandung bakteri yang bisa meningkatkan kekebalan tubuh ternak. Pakan ini juga cukup efisien karena mampu bertahan hingga 3 bulan.
Sementara itu menurut salah seorang peternak kalkun setelah menggunakan pakan dari fermentasi tumbuhan enceng gondok ini nafsu makan ternak kalkunnya menjadi lebih tinggi. Selain itu pertumbuhan ternak kalkunnya juga lebih cepat dari yang biasanya. Untuk mendapatkan bobot 6 kilogram, jika sebelumnya membutuhkan waktu 10 bulan, kini cukup 6 bulan sudah siap dipanen dengan bobot yang sama.
Desa Undangan Tengah, Kudus dikenal sebagai desa sentra peternak kalkun. Di desa ini terdapat puluhan peternak kalkun yang memelihara kalkun hingga ratusan ekor. Pemasaran ternak ini ke berbagai daerah di Indonesia. Dengan adanya fermentasi tumbuhan enceng gondok ini cukup membantu mereka khususnya dalam pengadaan pakan, terlebih saat pandemi Covid-19 sekarang ini.
#EncengGondok #Covid-19 #PeternakKalkun