PALEMBANG,KOMPAS.TV-Masih seringnya aksi kekerasan disertai dengan pembunuhan menggunakan senjata tajam di Palembang Sumatera Selatan, dinilai pengamat hukum karena faktor Tradisi.

Penggunaan senjata tajam di masyarakat dinilai sudah menjadi kebiasaan.

Pengamat Hukum di Palembang menerangkan, tak hanya razia masif yang perlu, harus ada usaha lebih maju dari penegak hukum terkait penggunaan senjata tajam di masyarakat, yang menjadi alat penyelesaian masalah dan berujung pembunuhan.

Kekerasan disertai pembunuhan menggunakan senjata tajam, terjadi akibat faktor tradisi yang masih mempengaruhi masyarakat, belum lagi emosi pada kondisi yang sulit dari sisi ekonomi.

Hal ini akan terus terjadi, dan untuk meminimalisirnya dibutuhkan kerjasama dari sejumlah elemen masyarakat seperti pemuka agama untuk memberikan pengertian dengan humanis.

Azwar Agus, Pengamat Hukum di Palembang, menjelaskan, ditengah sulitnya kondisi ekonomi bersamaan dengan pandemi covid 19, membuat emosi seseorang mudah tersulut untuk bertindak kejahatan.

Selain itu, media sosial juga turut memberi peran pada tindak kriminalitas. Video kekerasan mudah tersebar, dapat memicu alam bawah sadar manusia untuk meniru perbuatan tersebut.

#Sajam #Tradisi #Sumsel