GROBOGAN, KOMPAS.TV - Muhammad Puji Hendriyanto atau yang akrab disapa Puji, warga Desa Sumber Agung, Kecamatan Ngaringan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, mampu merubah puluhan hektar lahan kritis menjadi lahan subur yang produktif.
Puji, merintis kebun buah kelengkeng tersebut sejak 7 tahun lalu dengan mengolah lahan kritis miliknya seluas 5 hektar. Puji mengaku memilih buah kelengkeng karena ia prihatin hampir semua buah kelengkeng saat ini yang dijual di pasar adalah buah kelengkeng impor.
Ide kreatif budidaya buah kelengkeng ini berbuah manis pada tahun 2017, tanaman kelengkeng dengan varietas Itoh mulai berbuah dan membuat warga banyak yang datang langsung untuk membeli buah kelengkeng.
Untuk satu tanaman kelengkeng miliknya, mampu menghasilkan buah sebanyak 50 kilogram hingga 100 kilogram. Saat ini ia memiliki sebanyak 5.000 pohon kelengkeng yang siap berbuah diatas lahan seluas 5 hektar.
Di kebun kelengkeng ini pengunjung bisa menikmati buah kelengkeng yang masih segar dengan memetik langsung buah kelengkeng dari pohonnya, sembari bisa berswafoto.
Selain bisa menikmati buah dengan memetik di pohon kelengkeng, para pengunjung juga bisa membeli buah kelengkeng yang dipetiknya untuk dijadikan oleh-oleh keluarga. Dengan harga Rp 35.000 per kilogram, omzet kebun kelengkeng saat ini mencapai antara 6 hingga 10 juta perharinya.
Selain mampu mengangkat potensi desa, keberadaan kebun kelengkeng juga mampu memberdayakan warga sekitar. Rencananya, Puji akan mengembangkan kebun kelengkeng ini di lahan seluas 100 hektar di Desa Sumber Agung dengan mengajak warga untuk ikut budidaya buah kelengkeng.
#BuahKelengkeng #LahanKritis #Budidaya