Indonesia berada di ambang resesi ekonomi. Pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2020 tercatat minus 5,32 persen (YoY). Kontraksi ini lebih dalam dari ekspektasi pemerintah di kisaran 4,3 hingga 4,8 persen.
Jatuh tidaknya Indonesia pada jurang resesi akan sangat bergantung realisasi ekonomi di kuartal ketiga. Pemerintah sendiri merasa optimistis kondisi ekonomi pada kuartal ketiga akan membaik dan berharap terlepas dari jerat resesi.
Namun, para ekonom tak sepenuhnya sepakat dengan optimisme pemerintah. Pasalnya, dengan penanganan pandemi Covid-19 yang dinilai masih buruk, pertumbuhan ekonomi pada kuartal III akan berkontraksi lebih dalam lagi.
Merosotnya kondisi ekonomi ternyata tak berbanding lurus dengan kepercayaan publik terhadap Presiden Jokowi. Survei SMRC menyebut 79% responden percaya Jokowi mampu membawa Indonesia keluar dari krisis ekonomi. Survei Litbang Kompas menunjukkan trend yang sama. Sebanyak 56,8 persen responden menilai kebijakan-kebijakan pemerintah telah berdampak positif pada perekonomian masyarakat.
Lantas, mengapa kepercayaan terhadap Presiden Jokowi tetap tinggi? Bagaimana jurus pemerintah menghindari krisis ekonomi?