JAKARTA, KOMPAS.TV - Penolakan terhadap pembahasan rancangan Undang-Undang Cipta Kerja bergulir di sejumlah daerah.

Pengunjuk rasa yang banyak berasal dari para buruh dan mahasiswa, menilai RUU Sapu Jagat ketenaga-kerjaan ini, menekan kepentingan buruh.

Penolakan terhadap rancangan Undang-Undang Cipta Kerja, berlangsung di sejumlah titik.

Di Jakarta, massa yang tergabung dalam aliansi buruh, berunjuk rasa, di depan gedung DPR.

Demonstran menuntut DPR mencabut rancangan Undang-Undang sapu jagat terkait ketenaga-kerjaan ini, dari program legislasi nasional.

penolakan atas ruu cipta kerja juga digelar oleh kelompok buruh di Sumatera Utara.

Pengunjuk rasa melakukan aksi jalan kaki di tol Medan Amplas.

Massa menuding RUU Cipta Kerja menghilangkan perlindungan dan pemenuhan hak rakyat.

Sementara di Surabaya, Jawa Timur, ribuan buruh bersama mahasiswa memusatkan unjuk rasa di depan kantor Gubernur.

Para pengunjuk rasa menolak sejumlah pasal yang dianggap merugikan buruh dan menguntungkan pengusaha.

Suara berbeda diutarakan oleh pelaku usaha. Kamar dagang dan industri Indonesia, justru mendorong pembahasan ruu cipta kerja, mengingat sulitnya kondisi ekonomi.

RUU Sapu Jagat diharapkan dapat menyelesaikan persoalan-persoalan di dunia usaha.

Kadin Indonesia justru mendukung pemerintah sepenuhnya, agar Ruu Cipta Kerja segera dibahas. Pasalnya, selama ini banyak isu perizinan dan regulasi tumpang tindih.

Kemudahan usaha bagi pelaku UMKM juga perlu diperhatikan. RUU Cipta kerja, dinilai bisa membantu pemulihan ekonomi pasca covid sembilan belas.