Salam jelajah,
Kepulauan kei, Maluku tidak mempunyai catatan sejarah tertulis. Tetapi ada jejak masa lampau berupa gambar-gambar kuno dari jaman prasejarah masih bisa disaksikan hingga kini. Ada tinggalan sejarah kuno di desa Ohoirdertaun yang berhubungan dengan nilai mistis yang masih dipercaya masyarakat sekitar, yang berisi tentang lukisan purba pemanggil kematian.
Situs lukisan kuno di desa Ohoirdetaun berada di batuan cadas pada tebing tinggi di tepi pantai, lokasinya sekitar 1 kilometer dari permukiman / perkampunganpenduduk.
Warga desa tidak mengerti arti dan makna gambar purba di dinding tebing. Namun, yang pasti dipahami warga adalah ketika ada suara tifa (alat musik pukul seperti kendang) dari celah bebatuan itu maka akan ada warga /keluarga di kampung yang meninggal. Seperti penanda atau alarm bahwa bila ada suara tifa dari arah tebing yang terdapat gambar tersebut, maka warga harus siap-siap karena tidak lama akan ada kematian keluarga / warga sekitar. Lalu apa hubungannya? Ya, warga mempercayai arwah dari mayat akan menuju ke liang di celah tebing-tebing tersebut.
Coretan-coretan gambar berada di dinding tebing dengan ketinggian sekitar 10 meter, yang terbentang memanjang sekitar 100 meter. Lukisan banyak menggambarkan kehidupan sehari-hari dan kegiatan religi manusia di masa lampau. Terdapat gambar berbentuk manusia, matahari, flora dan fauna. Ada juga perahu yang menunjukkan masyarakat pada mas itu telah mengenal alat transportasi air.
Ada juga hand printing atau cap berbentuk tangan. Sejumlah pandangan ahli dan penelitian mengaitkan artefak ini dengan penyebaran manusia Austronesia sekitar 3500 tahun lampau. Ini menjelaskan lukisan yang serupa juga ditemukan di Kalimantan, Sulawesi dan Papua. Warga setempat mempercayai mitos situs lukisan sebagai pemanggil kematian.