YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Seorang polisi di Yogyakarta rela menghabiskan waktunya selama 3 bulan terakhir untuk menjadi relawan pemakaman jenazah PDP Covid-19. Dia adalah Aiptu Sri Mulyono, yang merupakan satu-satunya tim relawan pemakaman jenazah PDP Covid-19 yang berprofesi sebagai anggota Kepolisian.
Sejak pandemi Covid-19 dinyatakan sebagai bencana nasional pada akhir bulan maret lalu, Aiptu Sri Mulyono langsung ditugaskan untuk bergabung bersama tim reaksi cepat BPBD Provinsi DIY, yang bertugas untuk melakukan evakuasi dan pemakaman jenazah PDP Covid-19.
Berbekal pengalamannya di Kesatuan Kimia Biologi dan Radioaktif, Gegana Polda DIY, peran Aiptu Sri Mulyono dalam tim pemakaman jenazah covid-19 terbilang penting. Dengan keahlian yang dimilikinya, Aiptu Sri Mulyono dipercaya tim untuk mengidentifikasi zat berbahaya yang mungkin saja memapar para relawan saat melakukan evakuasi dan pemakaman jenazah.
Memiliki keahlian di bidang Kimia Biologi dan Radioaktif, bukan berarti Aiptu Sri Mulyono langsung mendapat restu dari keluarga untuk menjadi relawan pemakaman jenazah PDP Covid-19. Penularannya yang masif, disertai angka kematian yang tinggi menyebabkan keluarga Aiptu Sri Mulyono gentar dengan virus Covid-19. Susah payah Aiptu Sri Mulyono pun harus meyakinkan mereka, bahwa kerja sosial yang dilakoninya akan diiringi standar operasi yang aman.
Selain Aiptu Sri Mulyono yang seorang anggota polisi, relawan pemakaman jenazah PDP Covid-19 juga berasal dari lintas profesi lainnya, mulai dari anggota TNI, anggota tim SAR, bahkan ada juga dari Jurnalis. Hingga saat ini para relawan telah memakamkan lebih dari 150 jenazah Covid-19 baik yang dinyatakan positif maupun negatif.
#Covid-19 #Relawan #Polisi