KOMPAS.TV - Jumlah kasus positif virus corona di Indonesia bertambah 1051 kasus hari ini (23/6/2020) sehingga total kasus positif menjadi 47.896 kasus.
Juru Bicara Pemerintah Untuk Penanganan Corona, Achmad Yurianto mengatakan, penambahan kasus positif terjadi di 5 provinsi.
Bertambahnya kasus positif corona ini membuat Indonesia berada di urutan pertama di antara negara-negara di kawasan Asia Tenggara.
Data terbaru dari Johns Hopkins University menunjukkan kasus positif corona Indonesia lebih tinggi dari Singapura yang totalnya mencapai 42.432 kasus. Kemudian di bawahnya ada Filipina, Malaysia dan Thailand.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona menyebut, tingginya kasus positif corona di tanah air karena masyarakat tak menerapkan protokol kesehatan dalam kegiatan sehari-hari.
Contohnya saat digelar hari bebas kendaraan bermotor pada hari minggu lalu. Warga tak mematuhi protokol kesehatan, khususnya menjaga jarak fisik.
Pemerintah harus terus berusaha menurunkan angka positif corona di Indonesia. Sementara masyarakat juga wajib menerapkan protokol kesehatan yang ketat, saat melaksanakan kegiatan sehari-hari. Sehingga virus corona tak makin meluas.
Pasalnya, kasus positif corona di Indonesia sudah mencapai lebih dari 47.000 kasus. Jumlah ini membuat Indonesia ada di urutan pertama kasus positif corona dibanding negara-negara tetangga di Asia Tenggara.
Epidemiolog UI, Pandu Riono menyebutkan kasus corona tertinggi ini bukan hanya soal populasi penduduk yang banyak saja namun juga disebabkan respons pemerintah pada corona juga terlambat dan tidak terkoordinasi dengan baik.
Bahkan pelaksanaan PSBB di lapangan juga masih banyak yang tidak patuh dan rasio testing juga masih jauh dari perencanaan.
Karena ini adalah pandemi yang panjang, pemerintah tidak bisa mengawasi semua perilaku penduduk jadi penduduk ini sendirilah yang harus patuh untuk melindungi dirinya sendiri.