JAKARTA, KOMPAS.TV - Kementerian Pertanian menggelar rapat koordinasi akselerasi pelaksanaan pembangunan pertanian 2020.
Hal ini dilakukan sebagai langkah meningkatkan ketersediaan pangan di era new normal atau tatanan normal baru nanti.
Di antaranya peningkatan kapasitas produksi, seperti produksi padi dalam lahan 5,6 juta hektar atau setara 15 juta ton beras, serta meningkatkan produksi gula, daging sapi, dan bawang untuk mengurangi impor dalam musim tanam II tahun 2020.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo meminta peserta forum untuk fokus membahas agenda yang meliputi percepatan tanam padi pada musim tanam II tahun 2020, optimasi lahan rawa, penguatan diversifikasi pangan, dan lumbung pangan masyarakat.
"11 provinsi ini kita berharap di dalam rangka akselerasi, memantapkan masa tanam II yang direncanakan dalam musim kering ini," ujar Syahrul Yasin Limpo, Menteri Pertanian.
Diversifikasi pangan lokal juga dilakukan dengan pemanfaatan pangan lokal secara masif untuk komoditas ubi kayu, jagung ,sagu, pisang, kentang dan sorgum.
Selain itu penguatan cadangan dan sistem logistik pangan, melalui program penguatan cadangan beras di tingkat provinsi hingga kabupaten, kota juga menjadi startegi kementan.
Terakhir adalah pengembangan pertanian modern, melalui smart farming, screen house untuk peningkatan produksi hortikultura di luar musim, dan pengembangan food estate berbasis korporasi di Kalimantan Tengah.
Langkah ini dinilai dapat memenuhi kebutuhan pangan di era new normal, atau tatanan normal baru di tengah ancaman krisis pangan dunia.