MAKASSAR, KOMPAS.TV - Menjelang lebaran harga bawang merah kembali naik, bawang merah asal bima yang bahkan sudah mencapai harga 60 ribu rupiah perkilogram, harga ini naik 10 ribu rupiah dari harga jual sebelumnya yang hanya 50 ribu rupiah perkilogram, kenaikan ini di picu kurangnya persedian bawang merah dari pemasok.
Sejak 1 minggu lalu harga jual bawang merah asal bima melonjak drastis, para pedagang di pasar pabaeng-baeng makassar mengatakan, setiap 1 minggu sekali terjadi kenaikan harga dan terakhir harga bawang merah naik 10 ribu rupiah, dari harga 50 ribu rupiah perkilogram menjadi 60 ribu rupiah perilogram.
Tak hanya bawang merah asal bima bawang merah bantaeng yang biasanya di jual dengan harga 30 ribu rupiah juga ikut naik, satu kilogra bawang merah kini di jual 50 ribu rupiah padahal biasanya harga jual tertinggi bawang merah bantaeng hanya 40 ribu rupiah saja, kurangnya pasokan dari petani bawang di sebut jadi penyebab naiknya harga.
Farida (48) pedagang pasar pabaeg-baeng mengaku kesulitan dengan naiknya harga, karena para pembeli berkurang drastis sejak virus korona melanda kota makassar.
\"Sejauh ini kenaikan memang hanya terjadi pada bawang merah, sedangkan harga bawang putih dan cabe merah masih normal, yakni di kisaran harga 30 ribu rupiah perkilogram\"ungkapnya.
Harga bawang putih yang tembus Rp 60.000 Perkilogram di masyarakat membuat beberapa warga memilih bumbu instan dibandingkan membeli langsung bahan bumbu eceran.
\"Beberapa masyarakat yang ingin membuat bumbu sayur-sayuran memilih membeli bumbu instan. Seperti bumbu gule, rawon dan soto,\" ungkapnya.
Sedangkan, Hj Susilowati, seorang pedagang macam-macam bahan-bahan bumbu dapur, mengatakan, harga bawang putih sekitar Rp 48.000 perkilogram. Kemudian untuk menjualnya sekitar Rp 58.000 perkilogram. Bisa juga sampai Rp 60.000 perkilogram.
Namun, dari kenaikan harga bawang putih tersebut, pedagang mengaku tidak mengurangi pelanggannya.
\"Pelanggan tidak mengurangi pembelian. Sampai sekarang sehari masih tiga puluh kilogram,\" katanya.