KOMPASTV - Tradisi dan kebudayaan yang turun-temurun juga masih ada dan tetap dijalankan hingga kini. Salah satunya adalah tradisi pasang lampu atau monuntul. Monuntul adalah tradisi yang dilakukan pada malam ke-27 Ramadhan di dareah Kotamobagu, Sulawesi Utara.
\"Tuntul itu kalau dalam bahasa Mongondow purba sebetulnya adalah lampu yang dipasang dan tidak pernah dimatikan kecuali mati sendiri, itulah yang disebut dengan tuntul\" Kata Chaerun Mokoginta, Budayawan.
Malam ke-27 di bulan Ramadan adalah malam yang paling ditunggu-tunggu oleh masyarakat Kotamobagu. Warga menyalakan lampu yang dibuat dari botol kaca berbahan bakar minyak tanah. Dengan adanya Monuntul hampir seluruh wilayah Kotamobagu terang benderang dengan cahaya yang dipancarkan lampu botol.
Anak-anak kecil terlihat bahagia sekali dengan tradisi ini. Setelah selesai shalat tarawih, mereka biasanya bermain di jalanan atau di lapangan sambil melihat-lihat tuntul yang padam, kemudian mereka menyalakannya lagi.
Semoga tradisi tuntul dapat terus dilestarikan tidak hanya dalam tataran perayaan semata namun lebih bisa dimaknai arti sesungguhnya dari nyala lampu itu sendiri.