BLITAR, KOMPAS.TV - Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB di DKI Jakarta membuat harga telur ayam di tingkat peternak di Kabupaten Blitar Jawa Timur anjlok. Akibatnya peternak ayam petelur merugi hingga puluhan juta rupiah.
Turunnya harga telur terjadi sejak 10 hari terakhir di Kabupaten Blitar. Harga telur ayam di tingkat peternak mencapai titik terendah, yakni Rp. 10.000 per kilogram.
Ketua Asosiasi Peternak Ayam Petelur Blitar, Sukarman mengatakan turunnya harga telur karena adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar di wilayah Jakarta dan Jawa Barat, sehingga membuat permintaan telur ayam berkurang.
Telur ayam menumpuk dan tidak terjual sejak diberhentikanya program pangan murah oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Selama ini, Kabupaten Blitar menjadi pemasok terbesar kebutuhan telur di Jakarta dan Jawa Barat.
Biasanya peternak dapat menjual 700 ton telur per hari ke wilayah DKI Jakarta, namun kini permintaan berkurang hingga 30 persen.
Selain faktor PSBB, banyaknya peternak ayam yang menjual telur infertil atau retasan ke pasaran juga mendorong harga telur ayam jatuh.
Harapan untuk meraup untung di bulan Ramadan pun sirna, peternak justru merugi hingga puluhan juta rupiah.
#HargaTelurAnjlok #PSBBJakarta #PandemiCovid19