KOMPASTV - Seperti tahun sebelumnya, kirab akan mengarak 1.000 tumpeng sebagai simbol malam Lailatul Qadar atau malam seribu bulan. Syukuran ini menjadi salah satu ucapan syukur dari Keraton atau dari Raja bersama seluruh kawulo nya.
Ada beberapa macam prajurit yang akan ikut di malam selikuran ini yaitu Prajurit
Panyutro, Prajurit Baki, Prajurit Jayangastro, Prajurit Sorogeni, Prajurit Joyusuro, Prajurit Prawira Anom serta Prajurit Tamtomo.
Prajurit Tamtomo pun dibagi menjadi dua yaitu tamtomo musik dan tamtomo pedang.
\"Kanjeng Nabi turun dari Gunung Jabal Nur. Para sahabat menjemput dengan membawa bor, lampu ting beribu-ribu. Sepanjang jalan yang dilewati Kanjeng Nabi sampai rumahnya tuh suasananya menjadi terang benderang seperti siang hari. Disamping membawa lampu-lampu juga membawa makanan bermacam-macam yang dimakan bersama-sama di rumah Kanjeng Nabi\" Ujar Kanjeng Pangeran Winarno Kusumo, Wakil Pengangeng Sasono Wilopo Keraton.
Dari tahun ke tahun tradisi ini tidak pernah absen dalam keadaan dan kondisi apapun kegiatan adat keraton harus tetap dilaksanakan.
\"Kegiatan adat tetap dilaksanakan. Dari dulu tak pernah putus. Itu namanya kewajiban dan kita adalah lembaga adat yang namanya Keraton Surakarta terusan Mataram Islam yang ditinggali oleh leluhur kita untuk menjaga\" kata GKR Wandansari Koes Moertiyah, Putri Sisks Pakubuwono XII.
Event ini dinanti oleh masyarakat dan menjadi magnet bagi wisatawan mancanegara.