MERAK, KOMPASTV Kakorlantas mengapresiasi warga yang sudah mulai mengerti akan pentingnya untuk tidak mudik pada lebaran tahun 2020 ini.
Hal ini ia sampaikan saat memberikan keterangan pers di Pelabuhan Merak, Banten pada Minggu (26/4/2020).
Semenjak diberlakukannya larangan mudik, Korlantas telah meminta ribuan kendaraan untuk putar balik kembali ke tempat asal, seperti kendaraan pribadi, bus, travel sewa, kendaraan roda dua.
Menurutnya, jumlahnya setiap hari semakin berkurang. Di hari pertama, lebih dari 5000 kendaraan diminta putar balik.
Pada hari kedua, lebih dari 3300 kendaraan yang diminta putar balik.
Kesadaran masyarakat untuk tidak mudik ini sangat bagus. Harapan saya, ke depan terus menurun ini, kata Istiono kepada media di Merak, Minggu (26/4).
Ia menuturkan, kendala yang paling besar dihadapi kepolisian adalah sulitnya mengurungkan niat masyarakat untuk mudik di tengah wabah pandemi Covid-19.
Tak heran, beberapa warga ada yang nekat untuk tetap mudik melewati jalan tikus.
Kendala yang paling besar adalah harapan dan keinginan masyarakat yang ingin mudik yang masih begitu tinggi, ujarnya.
Kebijakan untuk melarang mudik ini digaungkan pemerintah untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 di seluruh Indonesia.
Menurut survey yang dilakukan Kementerian Perhubungan, sebanyak 68 persen warga memutuskan untuk tidak mudik.
Sekitar 7-8 persen warga saat ini sudah berada di kampung halaman.
Sementara itu, 24 persen warga saat ini tetap bersikeras untuk mudik.