SERANG, KOMPAS.TV - Seorang ibu rumah tangga, warga Kelurahan Lontar Baru, Kota Serang, Banten, meninggal di Puskesmas Singandaru, Kota Serang, Senin sore.
Ia dinyatakan meninggal karena tekanan psikologis.
Sebelum meninggal, pada 19 April lalu, ibu bernama Yuli ini mengeluhkan kesulitan ekonomi keluarganya akibat pandemi covid-19.
Yuli mengaku, ia dan suami serta 4 anaknya, selama dua hari hanya minum air, untuk menghilangkan rasa lapar.
Karena mereka tak mampu lagi membeli beras.
Sehari-hari, Yuli dan suami kerja serabutan mengangkut sampah, dibayar harian. Tapi pandemi corona, membuat mereka tak lagi punya penghasilan.
Yuli sempat meminta bantuan bahan makanan, tapi upaya itu gagal.
Setelah jadi sorotan, keluarga yuli mendapat bantuan dari sejumlah warga dan relawan.
Camat serang, TB Yasin, membantah almarhumah meninggal karena kelaparan.
Ia mengklaim Pemerintah setempat juga telah memberi bantuan.
Pandemi corona, memukul perekonomian masyarakat.
Kepedulian sosial masyarakat pun seharusnya ditingkatkan, sebagai wujud soilidaritas, bersama-sama, menghadapi corona.
Jubir covid-19 Kota Serang menyebut kematian ibu Yuli akibat serangan jantung, bukan karena kelaparan.
Berdasarkan diagnosis dokter yang melakukan pemeriksaan sementara, ibu yuli meninggal karena serangan jantung, meski tidak memiliki riwayat sakit jantung.
Kini, pihak Pemkot Serang masih menunggu hasil visum almarhumah ibu Yuli.