Harga minyak mentah sempat berada di zona negatif, mencapai harga minus USD37,63 per barel. Hal ini karena pasokan minyak yang berlebihan dan tak tertampung. Banyak spekulan yang memperjualbelikan kontrak dengan underlying asset berupa minyak mentah dengan tujuan untuk meraup keuntungan. Namun ada juga yang memang gunakan komoditas tersebut, seperti kilang minyak dan industri pesawat terbang.



Harga minyak negatif ini ternyata dipengaruhi oleh merebaknya pandemi covid-19, yang membuat banyak negara menghentikan perekonomian. Mobilitas publik yang dibatasi bahkan dilarang menjadikan sektor transportasi lumpuh. Bisnis di sektor pesawat terbang pun terancam gulung tikar.

 

Namun harga minyak yang minus ini, tidak berarti dampaknya secara langsung ke harga eceran untuk satu liter BBM. Karena, setiap produsen punya biaya yang perlu ditanggung. Seperti transportasi, pengangkutan, pemasaran, biaya proses pengolahan di kilang minyak, hingga pajak. APTN/MI/Antara.
Harga Minyak Dunia di Bawah USD0 per Barel, Kenapa BBM Tidak Gratis?