JAKARTA, KOMPAS.TV - Orang tua korban pembunuhan anak oleh remaja di Sawah Besar, Jakarta Pusat, hari ini mendatangi Polres Jakarta Pusat.
Orang tua korban meminta, agar polisi bisa bergerak cepat menangangi kasus pembunuhan sadis ini, termasuk membuka hasil visum.
Mereka pun meminta, pelaku dihukum setimpal dan menuntut permintaan maaf secara terbuka dari keluarga pelaku.
Sementara itu, pemeriksaan kejiwaan dilakukan terhadap pelaku yang masih duduk di bangku kelas 3 SMP ini.
Tes kejiwaan dilakukan dengan melakukan observasi selama 14 hari kedepan.
Tahapan observasi dilakukan mulai dari mendiagnosa pasien, hingga wawancara psikiatri untuk menentukan apakah pelaku mengalami gangguan jiwa atau tidak.
Pelaku diketahui sebagai tetangga korban dan kerap bermain dengan pelaku di kesehariannya.
Menurut polisi, pelaku membunuh korban karena terinspirasi film horor pembunuhan yang selalu ditontonnya.
Sejauh mana pengawasan dan kontrol atas konten negatif, yang diakui menginspirasi remaja atau anak-anak hingga bisa tega membunuh?
Karakter dan ciri apa pada pertumbuhan anak dan remaja, yang wajib mendapat perhatian ekstra dari keluarga, agar kasus ini tak terulang, kita ulas lebih lengkap bersama Johnny G Plate, Menteri Kominfo, Tara de Thouars, Psikolog UI dan Retno Listyarti, Komisioner KPAI.