Foto seorang wartawati mengenakan masker ketika melaporkan penanganan pasien positif virus corona, sempat jadi viral. Netijen menyoroti masker besar yang menutupi separuh wajah si wartawati, yaitu sebuah masker untuk gas kimia.
"Terlalu berlebihan," kata juru bicara penanganan wabah virus korona di Indonesia, dr. Achmad Yurianto, menjawab pertanyaan wartawan di Istana Negara, Jakarta, Selasa (3/3/2020)
Namun disadari bahwa penggunaan masker gas seperti kasus si wartawati adalah bentuk kehatian-hatian agar terhindar dari virus corona alias covid-19. Tak dapat dipungkiri masyarakat takut dan panik sebab belum ada obat dan vaksin untuk penyakit flu yang telah memakan korban hampir tiga ribu jiwa di berbagai negara.
Terlebih gejala awal penyakitnya kurang dapat dikenali sebab tidak jauh berbeda dibanding influenza biasa. Maka tidak mengherankan bila kemudian terjadi aksi borong masker dan penggunaan masker yang berlebihan.
"Maka untuk pengendaliannya, siapa saja yang sakit agar menggunakan masker agar tidak menularkan. Bukan yang sehat yang memakai masker," kata sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI ini.
Penjelasan lengkap dr. Achmad Yurianto tentang virus corona, cara penularan dan langkah menghindarinya ada dalam video di atas.
Seperti Apa Masker yang Menangkal Virus Corona?