MALANG, KOMPAS.TV - Tingginya beban kerja membuat manusia kerap mengalami stres. Kondisi inilah yang mendorong sekelompok mahasiswa di Malang membuat sebuah krusi malas yang diklaim bisa melakukan terapi pelepas stres.
Inovasi karya lima mahasiswa Fakultas Teknik Jurusan Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Malang ini diberi nama kursi terapi penghilang stres. Sekilas, kursi yang baru saja meraih medali perak di ajang Asean Innovation Science and Enterpreneurs Fair 2020 ini mirip dengan kursi malas pada umumnya.
Bedanya kursi ini dilengkapi dengan tiga alat elektronik tambahan. Dua di sandaran lengan dan satu di sandaran leher. Di bawah lengan sebelah kanan, terdapat sensor badan yang mengaktifkan pemutar musik digital. Sementara di ujung atas sandaran lengan kiri, terpasang sebuah sensor pengukur detak jantung serta tekanan darah. Sebuah alat pemijat leher otomatis bekerja saat bersentuhan dengan leher manusia.
Secara sederhana kursi ini bekerja ketika komputer mendapatkan sejumlah data matematika dari manusia. Jika terdeteksi ada tanda tanda stres, alunan musik terapi yang menenangkan jiwa akan mengalun sekaligus mengaktifkan pemijat leher.
Kursi ini diklaim bisa menghilangkan stres jika digunakan selama minimal tiga puluh menit dan maksimal selama dua jam. Kini kursi karya kelompok mahasiswa kreatif ini akan menjalani sejumlah penyempurnaan, terutama di sektor penambahan sensor serta peningkatan mutu suara di sumber musik digital.