JAKARTA, KOMPAS.TV - Banjir yang diakibatkan curah hujan kembali menggenangi sejumlah wilayah di DKI Jakarta pada Minggu (23/2/2020).
Fraksi Partai Solidaritasi Indonesia Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta kembali mengkritisi kinerja Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Anggota Fraksi PSI DKI Jakarta Justin Adrian menilai, Anies sama sekali tidak peduli masalah banjir. Belum ada solusi yang efektif untuk menanganinya.
\"Pak Anies sudah menjadi gubernur hampir 2,5 tahun, tapi program antisipasi banjir hanya jalan di tempat. Pada tahun 2018 sampai 2020, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia (PUPR RI) tidak bisa menjalankan normalisasi karena Pemprov DKI tidak mau membebaskan lahan. Tiga tahun terbuang percuma,\" kata Justin yang dilansir dari Kompas.com, Minggu (23/02/2020) malam.
Justin melanjutkan, berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), hujan lebat terjadi di wilayah Jakarta dan Bekasi.
Sementara itu, daerah Bogor dan Depok hanya hujan ringan, sehingga ketinggian pintu air Depok dan Katulampa Bogor berstatus siaga 4 (normal).
Masih dikutip dari Kompas.com, Justin heran karena wilayah seperti Menteng, Tebet, dan Kuningan yang sudah lama tidak terjadi banjir harus kembali digenangi.
\"Dari data curah hujan dan ketinggian pintu air, jelas sekali bahwa banjir hari ini adalah karena hujan lokal. Oleh karena itu, Pak Gubernur tidak punya alasan untuk menyalahkan hujan di Bogor dan tidak bisa melempar masalah ke pemerintah pusat,\" ucap Justin.
Namun, Ia menyayangkan karena program penanganan banjir seperti naturalisasi dan normalisasi belum berjalan. Bahkan Kementerian PUPR belum bisa melakukan normalisasi karena lahan yang belum dibebaskan oleh Pemprov DKI.
\"Sayangnya, Pak Gubernur tidak memiliki kemauan dan keberanian untuk mengatasi banjir. Bahkan, karena Pemprov DKI lambat membebaskan lahan, masih belum jelas apakah Kementerian PUPR bisa melakukan normalisasi sungai pada 2021,\" tuturnya.
#BanjirJakarta #AniesBaswedan #PSI