THAILAND, KOMPASTV - Jackraphanth Thomma, Tentara Thailand yang melakukan serangan senjata di Nakhon Ratchasima, Thailand, Sabtu (8/2/2020) telah menjadi perhatian internasional.
Dilansir dari Kompas.com Menurut AFP. Perdana Menteri Kerajaan Prayut Chan-O-Cha, sebelum ditembak mati, Jackraphanth Thomma terlibat dalam pertikaian terkait utang.
Ia disebut melakukan aksinya karena masalah jual beli rumah. Pernyataan ini menjadi spekulasi pertama atas motif dari penembakan ini.
Pertikaian ini melibatkan kerabat dari komandannya. Diketahui, sebelum melakukan penembakan, pelaku diketahui telah membunuh komandannya serta mencuri senjata dari kamp militer.
Kemudian, ia melakukan serangan di jalan-jalan dan pusat berbelanjaan di Nakhon Ratchasima. Jackraphanth Thomma berpangkat Sersan Mayor dan ditembak mati setelah terpojok sepanjang malam di gedung. Pelaku diketahui menggunakan senapan mesin hasil curian berjenis M60.
Diketahui, pelaku juga mengunggah di akun media sosialnya selama serangan tersebut, dengan satu unggahan di Facebook dengan narasi apakah dia harus menyerah.
Ia sebelumnya telah mengunggah gambar pistol dengan tiga set peluru, dengan kata-kata \"sekarang saatnya untuk bersemangat\" dan \"tidak ada yang bisa menghindari kematian\".
Facebook pun mengambil langkah dengan menurunkan halaman pelaku, dan mengeluarkan pernyataan \"Hati kami ditujukan kepada para korban, keluarga mereka dan komunitas yang terkena dampak tragedi ini di Thailand\".