JAKARTA, KOMPASTV - Para ahli menemukan kasus di mana virus corona Wuhan ditularkan oleh orang yang tidak menunjukkan gejala pneumonia Wuhan.
Jika terkonfirmasi, laporan yang baru dipublikasikan dalam New England Journal of Medicine ini akan menjawab pertanyaan besar tentang transmisi virus corona jenis baru yang sedang mewabah.
Beberapa jenis virus seperti SARS, yang juga virus corona hanya menular ketika orang yang terinfeksi menunjukkan gejala.
Sebaliknya, penyakit flu yang juga disebabkan oleh virus corona bisa menularkan virusnya sehari atau dua hari setelah mereka terinfeksi, bahkan saat gejalanya belum muncul.
Dalam kasus yang ditemukan di Jerman ini, virus corona Wuhan tampaknya lebih mirip penyakit flu, tetapi ia bisa menyebabkan dua generasi kasus, yakni orang yang tertular kemudian menularkannya ke orang lain.
Dituturkan oleh para ahli dalam jurnal, seorang wanita dari Shanghai, China, datang ke Jerman untuk urusan kerja pada tanggal 19-22 Januari 2020. Selama di Jerman, dia tidak menunjukkan tanda-tanda penyakit pneumonia Wuhan sama sekali.
Akan tetapi, dia kemudian menjadi sakit ketika terbang kembali ke China. Hasil pemeriksaan yang keluar pada tanggal 26 Januari mengonfirmasikan bahwa wanita ini telah terinfeksi virus corona Wuhan.
Pada tanggal 24 Januari, seorang pengusaha Jerman berusia 33 tahun yang bertemu dengan wanita itu pada tanggal 20 dan 21 Januari 2020 tiba-tiba mengalami sakit tenggorokan, kedinginan dan pegal linu.
Keesokan harinya, dia juga mengalami demam dan batuk-batuk.Setelah merasa lebih baik, pengusaha Jerman ini lantas kembali bekerja pada tanggal 27 Januari 2020.
Meskipun tampak sudah sehat saat pemeriksaan, rupanya pengusaha tersebut masih terinfeksi virus corona. Tiga orang rekan kerja pengusaha tersebut juga ditemukan positif virus corona.
Saat ini, keempat pasien diisolasi di rumah sakit. Mereka semua tidak menunjukkan gejala pneumonia Wuhan. Para ahli pun menulis dalam jurnal bahwa fakta bahwa seseorang yang tidak bergejala adalah sumber potensial dari infeksi 2019-nCoV mungkin menandakan perlunya penilaian ulang tentang dinamika transmisi dari wabah saat ini.