KOMPAS.TV - Kemeriahan Imlek mulai terasa, di berbagai daerah di Indonesia.
Sebanyak 2000 lampion dipasang di Kelenteng Fab Zhu Kung dan Jalan Cahaya, Singkawang Barat.
Imlek tahun ini merupakan tahun tikus logam.
Oleh karena itu, pernak-pernik yang bergambar tikus logam mulai diserbu warga di Pasar Atom Surabaya.
Lain lagi dengan warga Tionghoa di Kota Malang yang bergotong royong memandikan patung Dewa Dewi, di Kelenteng Eng An Kiong. Jemaat kelenteng, yang terdiri dari 3 agama dan kepercayaan, yakni Buddha, Tao dan Konghucu itupun bergotong royong membersihkan patung dewa dewi. Memandikan patung dewa-dewi, dipercaya sebagai bentuk syukur kepada Tuhan atas nikmat yang telah diberikan selama satu tahun terakhir. Setelah dibersihkan, patung dewa dikembalikan ke posisi semula yang ada di altar, jelang perayaan imlek.
Berbeda pula dengan Kota Semarang. Pasar Imlek Semawis selalu menjadi agenda tahunan Kota Semarang, yang menarik untuk dikunjungi. Keberagaman budaya yang ditampilkan, membuat pengunjung selalu menantikan event tahunan ini yang digelar 17-19 januari kemarin.
Di Medan, Sumatera Utara, lebih dari 3000 lampion berwarna-warni, menghiasi Maha Vihara Mai-treya. Hal ini pun menarik minat warga, untuk menyaksikan ribuan lampion indah tersebut.