Kota Banjarmasin di Kalimantan Selatan memiliki salah satu destinasi wisata unik yang menjadi ciri khas kota tersebut. Namanya pasar terapung. pasar terapung, penjual menggunakan perahu yang dipenuhi beragam sayuran, buah-buahan, makanan tradisional hingga suvenir menjajakan dagangannya kepada pembeli yang sama-sama menggunakan perahu. Kalau belanja dan transaksi di darat itu sudah biasa. Tapi di Lok Baintan, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, transaksi terjadi di tengah Sungai Martapura. Penjual dan pembeli sama-sama digoyang riak sungai.
Terletak di sungai Martapura, desa Lok Baintan, kabupaten Banjar. Pasar Lok Baintan memiliki waktu operasional sejak setelah waktu sholat subuh hingga sekitar pukul 09.30 WITA. Pasar ini dapat dikunjungi dengan naik kelotok atau perahu bermotor yang memiliki kapasitas penumpang maksimal 15-20 orang.
Kegiatan jual-beli di pasar terapung ini lebih di dominasi oleh emak-emak, atau dalam bahasa Banjar disebut acil-acil, walaupun ada juga pedagang maupun pembeli laki-laki. Umumnya pedagang dan pembeli di pasar ini menggunakan jukung atau perahu kecil. Barang yang diperdagangkan pun beragam. Mulai dari hasil pertanian, hasil sungai, hingga kue-kue camilan yang juga laris manis dibeli wisatawan sebagai sarapan ringan di atas kelotok mereka.
Ada yang menarik dalam budaya masyarakat Banjar dalam melakukan transaksi. Mereka masih menggunakan Akad jual beli. Budaya yang melambangkan sah-nya transaksi perdagangan tersebut diturunkan secara turun-temurun dalam budaya masyasrakat Banjar di mana saja. Akad yang dahulu dilakukan di atas jukung, kini dilakukan pula di darat.
Pasar terapung Lok Baintan wajib dikunjungi wisatawan bila melancong ke Kota Seribu Sungai ini.