YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Sementara Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sultan Hamengkubuwono X menilai apa yang diajarkan pembina pramuka soal tepuk pramuka no kafir sebagai hal yang tidak benar.
Kasus tepuk pramuka \"no kafir\", telah ditangani oleh Kwartir Pramuka Cabang Gunung Kidul, Yogyakarta.,
Ketua Kwarcab Pramuka Gunung Kidul, Bahron Rasyid, sudah memerintahkan Dewan Kehormatan untuk memeriksa Oknum Pembina Pramuka yang mengajarkan tepuk kontroversial itu.
Menurut Kwarcab, pembina pramuka yang ada pada video yang viral dan berbau SARA itu mengaku khilaf dengan apa yang ia lakukan. Bahron Rasyid, Ketua Kwarcab Pramuka Gunung Kidul memastikan tidak ada lagi tepuk yang menyimpang.
Kecaman terhadap pembina pramuka yang mengajarkan tepuk no kafir kepada anggota pramuka yang masih berusia anak-anak.juga disampaikan oleh Direktur Wahid Institut, Yenny Wahid.
Yenny menilai tepuk pramuka seperti itu bisa memicu perpecahan di tengah masyarakat dan membuat sikap ekslusi. #TepukPramuka