Sejumlah nelayan terpaksa berhenti melaut, dikarenakan cuaca buruk dan gelombang tinggi. Bulan Januari memang menjadi musim paceklik bagi nelayan. Para nelayan pun harus mencari pekerjaan sampingan agar tetap mendapatkan uang untuk kebutuhan.
Seperti yang dilakukan Marianus Loe Talo,nelayan asal Desa Nangadhero, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur. Marianus memungut sampah plastik yang ada di tepi pantai sebagai upaya peduli akan lingkungan. Keadaan ini dilakukan Marianus pada setiap pagi.
Sampah plastik dianyam oleh sang istri untuk dijadikan keranjang belanja serta keranjang sabun. Sang istri belajar membuat keranjang secara otodidak. Kerajinan ini dijual Rp25 ribu per keranjang.
Cuaca Buruk, Nelayan Putar Otak Olah Sampah Plastik