Pertempuran Lima Hari di Semarang, Pertempuran Rakyat Indonesia Memperjuangkan Keutuhan NKRI Kembali

Tribunnewswiki 2019-09-30

Views 317

TRIBUN-VIDEO.COM – Pertempuran Lima Hari di Semarang merupakan serangkaian pertempuran rakyat indonesia dalam memperjuangkan keutuhan NKRI kembali.

Pada saat itu, pertempuran di Semarang terjadi antara rakyat Semarang dengan Jepang.

Pertempuran terjadi dari 14 Oktober 1945 hingga 19 Oktober 1945.

Pertempuran yang terjadi selama lima hari, menjadikan pertempuran ini diberi nama "Pertempuran Lima Hari di Semarang".

Sejarah

Keadaan situasi kota Semarang setelah kemerdekaan Indonesia agak berbeda.

Setelah Kaiji dapat direbut dari tangan Jepang, kekuatan pemuda Semarang dikerahkan untuk menghadapi penyerahan senjata oleh militer Jepang.

Penyerahan senjata tersebut berpusat di Kidoo Boetai kepada para pemuda pejuang dan BKR Semarang.

Namun penyerahan senjata tersebut tidak jadi dilakukan.

Penyebab berselisihnya antara Indonesia dengan pihak Jepang, dan membuat pihak Jepang menyerang Indonesia yakni:

Mereka merasa terikat oleh perintah tentara Sekutu untuk mempertahankan status quo di daerah-daerah yang mereka duduki, dengan disertai ancaman hukuman bila hal itu tidak mereka laksanakan.

Para pemuda Indonesia tidak bisa memahami psikologis Jepang, sehingga para pemuda Indonesia tidak mampu menahan untuk tidak menyerang Jepang. Padahal bisa jadi Jepang akan menyerah kepada Indonesia.

Sering terjadi perselisihan antara rakyat Indonesia dengan tentara Jepang, sehingga permasalahan kecil yang timbul dapat menjadi peristiwa yang besar.

Peristiwa Lima Hari di Semarang terjadi akibat terdengar kabar bahwa akan terjadi penyerahan senjata oleh para petugas pemerintah Jepang.

Kemudian senjata tersebut akan diambil alih oleh pejuang Indonesia dan BKR.

Kemudian sebagian senjata berhasil dikumpulkan di gedung sekolah Jepang yang terletak di lereng bukit bernama Bergota.

Namun ketika pimpinan RI setempat dan pimpinan BKR Laut Semarang menghubungi tentara Jepang Kidoo Butai di Jatingaleh, sikap militer Jepang tidak kooperatif.

Hal tersebut keadaan semakin memanas.

Share This Video


Download

  
Report form