Tradisi Gebuk Bantal, Tradisi Perlombaan yang Sering Dijumpai dalam Perayaan 17 Agustusan

Tribunnewswiki 2019-09-30

Views 99

TRIBUN-VIDEO.COM – Tradisi Gebuk Bantal menjadi tradisi perlombaan yang sering dijumpai dalam perayaan 17 Agustusan.

Salah satu tradisi gebuk bantal yang telah lama ada yaitu di Kalimalang, Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur.

Tradisi ini sudah ada sejak 1990-an.

Awalnya warga Cipinang Bali hanya menggelar tradisi lomba panjat pinang setiap hari kemerdekaan.

Tetapi dua tahun kemudian warga sekitar menambah hiburan berupa lomba Gebuk bantal yang justru menarik minat warga di Kalimalang.

Cara Permainan

Tradisi Gebuk Bantal biasanya dilakukan di atas sungai atau kolam, yang diatasnya diberi sebatang bambu atau kayu.

Kemudian orang yang bertanding menduduki bambu atau kayu tersebut sambil memegang bantal.

Mereka yang akan bertanding dalam lomba Gebuk Bantal diminta bersalaman sebelum bertanding.

Ketika peluit ditiup menandakan permainan dimulai, peserta akan saling menyerang menggunakan bantal.

Bantal tersebut akan di gebuk (Bahasa Jawa memukul) dan saring menyerang lawan permainan.

Peserta yang tidak dapat menjaga keseimbangannya akan tercebut ke dalam sungai.

Sedangkan peserta yang bertahan di atas bambu atau kayu, menjadi pemenangnya.

Makna

Ketika melakukan Gebuk bantal, para peserta harus tetap bertahan agar menjadi pemenang.

Bertahan dalam perlombaan ini memiliki makna khusus.

Saat perang atau bersaing kita tidak boleh lengah dan harus tetap bertahan dalam kondisi apapun.

Walaupun bermodalkan dengan sebuah bantal, tetapi kita harus bisa menang.

Selain dimainkan oleh-anak-anak, perlombaan Gebuk bantal juga dimainkan oleh orang dewasa.

Terutama menjelang perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia atau 17 Agustusan.

Share This Video


Download

  
Report form