TRIBUN-VIDEO.COM - Luka Jovic lahir di Bijeljina, Bosnia, pada 23 Desember 1997.

Ia lahir dari pasangan Milan Jovic dan Svetlana Jovic.

Ayah Luka Jovic merupakan mantan pemain sepakbola.

Ditambah lagi, ibunya juga sangat mendukung karier Jovic sebagai pesepakbola.

Luka Jovic tumbuh dalam keluarga yang sederhana.

Ia tinggal bersama kedua orangtuanya dan saudara perempuan, di Batar, berjarak 14 mil di sebelah selatan Bijeljina.

Dulu, Milan Jovic hanya mendapat kesempatan bermain sepakbola amatir bersama Partizan Belgrade.

Penghasilan yang didapat dari bermain bola sangat sedikit.

Sebenarnya, hal itu tidak terlepas dari kondisi ketidakstabilan Bosnia dan Herzegovina.

Kondisi ekonmi yang pas-pasan membuat Luka Jovic tidak memiliki mainan.

Satu-satunya mainan yang ia mainkan bersama sang ayah adalah bola.

Karier Milan yang mulai melambat membuat ia berharap pada Luka Jovic.

Milan Jovic terus mendorong Luka Jovic fokus pada pendidikan sepakbola.

Karier Amatir

Pada usia yang kelima, Luka Jovic mulai dikenalkan pada permainan sepakbola.

Pada tahun 2004, ia berkesempatan bergabung di Mini Maxi, liga pengembangan untuk anak berusia 4-12 tahun.

Sebelum pergi ke liga tersebut, Luka Jovic diajari ayahnya untuk bermain menggunakan dua kaki.

Bakat Luka Jovic sudah terlihat di laga pertama.

Di laga perdana tersebut, ia menceta hat trick.

Karena keberhasilan itu, direktur klub menawarkan uang kepada ayahnya.

Tujuannya, agar Luka Jovic terdorong untuk berkembang dan terus mencetak gol.

Milan Jovic sempat membawa Luka Jovic berlatih bersama Partizan, klub yang ia bintangi dulu.

Partizan pun tertarik dengan Luka Jovic, dan menawarkan 200 Euro per bulan.

Akan tetapi Milan Jovic lebih memilih agar putranya berlaga bersama Red Star.

Luka Jovic terus bersinar bersama tim junior.

Bahkan ia dianggap sebagai wonderkid untuk masa depan.

Jovic kecil mengidolakan Ibrahimovic dan Radamel Falcao.

Pada mei 2014, Jovic memulai debut profesional bersama Red Star.

Ia berhasil memecahkan rekor Dejan Stankovic sebagai pencetak gol termuda dalam pertandingan kompetitif di sepanjang sejarah klub.

Performa ini membuat ia diincar oleh tim-tim besar Eropa.

Pada tahun 2016, ia memutuskan untuk bergabung dengan Benfica.