TRIBUN-VIDEO.COM – Gunung Slamet adalah gunung berapi yang berbentuk kerucut yang terdapat di barat Provinsi Jawa Tengah.
Gunung yang tertinggi kedua setelah Gunung Semeru, membuat Gunung Slamet selalu menjadi tujuan para pendaki.
Letak Gunung Slamet berbatasan dengan 4 kabupaten yaitu, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Tegal, dan Kabupaten Pemalang, Provinsi Jawa Tengah.
Gunung Slamet mempunyai tinggi 3.428 meter di atas permukaan laut dan merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa setelah Gunung Semeru.
Medan yang cukup sulit dan terjal di kawasan Gunung Slamet, justru menjadi tujuan bagi para pendaki.
Letak Gunung Slamet yang berada di kawasan wisata Baturaden yang menjadi andalan wisata Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Jenis hutan di Gunung Slamet merupakan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montana, dan hutan Ericaceous.
Geologi
Gunung Slamet terbentuk akibat pertemuan antara Lempeng Indo-Australia dengan Lempeng Eurasia di bagian selatan Pulau Jawa.
Retakan yang terbentuk karena pertemuan lempeng, membuka jalur lava Gunung Slamet ke permukaan.
Jenis gunung dari Gunung Slamet adalah stratovolcano.
Letusan Gunung Slamet tercatat sudah sejak abad ke-19. Sebelumnya, Gunung Slamet tercatat meletus pada tahun 1999.
Letusan lain dan erupsi skala kecil juga sering muncul di Gunung Slamet.
Lava pijar Gunung Slamet yang muncul menjadi aktivitas terakhir Gunung Slamet pada bulan Mei – Juni 2009.
Pada bulan Maret 2014, Gunung Slamet menunjukkan aktivitasnya, sehingga statusnya berubah menjadi ‘Waspada’.
Menurut data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), aktivitas Gunung Slamet tergolong masih fluktuatif, artinya masih dapat berubah-ubah.
Pada Jumat, 14 Maret 2014, terjadi gempat letusan hingga 171 kali pukul 00.00 sampai 12.00 WIB. Dalam waktu yang sama juga tercatat sebanyak 57 kali gempa letusan dan 51 kali embusan.
Dalam pemantauan visual setelah letusan, asap putih tebah masih keluar dari kawah gunung ke arah timur setinggi kira-kira 1 km.
Mitos dan Cerita Rakyat
Kata ‘Slamet’ di Gunung Slamet berasal dari legenda yang konon turun temurun. Yaitu berasal dari Bahasa Jawa yang artinya ‘Selamat’.
Nama tersebut diberikan sebagai bentuk kepercayaan terhadap Gunung Slamet yang tidak pernah mengalami letusan besar, dan selalu memberi rasa aman bagi warga sekitar.
Selain itu, menurut cerita rakyat lokal, bahwa apabila Gunung Slamet pada akhirnya sampai meletus, maka dimungkinkan Pulau Jawa akan terbelah menjadi dua bagian.
Selanjutnya, terdapat beberapa cerita dari masyarakat sekitar yang menuturkan bahwa terdapat mitos manusia kerdil dan pasar hantu di sektiar pos pendakian Gunung Slamet.