Anggota "Skuat" AS Menyerukan Pemakzulan Donald Trump

medcom.id 2019-09-26

Views 13.6K

Politikus Partai Demokrat di Senat Amerika Serikat yang kerap disebut "Skuat" menguatkan seruan mereka untuk pemakzulan terhadap Presiden AS Donal Trump. Mereka juga menolak upaya Donal Trump memadamkan isu pemakzulan dengan cara merilis transkrip panggilan teleponnya dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Percakapan itu yang memicu pengumuman penyelidikan pemakzulan terhadap Trump oleh DPR AS.



Anggota Senat AS Alexandria Ocasio-Cortez menilai, transkrip tersebut mengindikasikan bahwa percakapan itu "lebih buruk dari yang kami kira" dan menuduh presiden mengkhianati negara.



"Saudara-saudara, saya terkejut Gedung Putih bahkan merilis transkrip ini. Ini lebih buruk dari yang kita kira. Presiden berusaha menggunakan kekuatan pemerintah Amerika Serikat untuk menyelidiki lawan politiknya," kata Ocasio-Cortez, seperti dikutip Fox News, Kamis, 26 September 2019.



"Entah Presiden tidak tahu bobot kata-katanya atau dia tidak peduli dengan etika atau tanggung jawab konstitusionalnya," imbuh Ocasio-Cortez.



Transkrip yang dirilis pada Rabu, menunjukkan bahwa Trump tidak secara eksplisit menyebutkan bantuan luar negeri yang dipertukarkan untuk penyelidikan terhadap putra mantan Wakil Presiden Joe Biden. Biden, kandidat Capres Demokrat 2020, menarik perhatian karena berhasil menekan Ukraina untuk memcat jaksa agungnya, Viktor Shokin.



Sesama anggota "Skuat" Ilhan Omar, juga bergabung dengan Cortez dalam menyerukan pemakzulan, dengan alasan bahwa transkrip itu adalah bukti bahwa Kongres harus melanjutkan proses resmi.



Sementara Rashida Tlaib menuduh Trump berusaha menyuap dan memeras Zelensky. Anggota "Skuat" yang tersisa, Ayanna Pressley dengan antusias mendukung pemakzulan. AFP/ Saul Loeb/ Ludovic Marin/ Mandel Ngan/ Zach Gibson/ Alex Wong/ Chip Somodevilla
Anggota "Skuat" AS Menyerukan Pemakzulan Donald Trump

Share This Video


Download

  
Report form