Pantauan airvisual.com, kualitas udara DKI Jakarta membaik, Selasa (10/9). Hal ini terjadi pada hari kedua pelaksanaan perluasan ganjil genap.Jakarta berada di urutan ke-14 sebagai kualitas udara terburuk di dunia. Parameter us air quality index dengan 74 atau tercemar sedang. Kondisi ini jauh lebih baik dari hari sebelumnya.
Pada Senin (9/9), Jakarta tempati urutan kedua kota besar dengan kualitas udara terburuk di dunia. Selama sebulan sejak masa coba pemberlakuan ganjil genap, kualitas udara di Jakarta masih didominasi kondisi tak sehat.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pun meluncurkan sejumlah langkah merespons keluhan warga belakangan atas buruknya kualitas udara. Beberapa di antaranya adalah memperketat ketentuan uji emisi bagi kendaraan umum dan kendaraan pribadi, mempercepat peremajaan 10.047 bus kecil, memasang panel surya pada gedung sekolah, fasilitas olahraga, dan gedung milik pemda, serta memastikan instalasi dan publikasi hasil sistem pemantauan emisi berlanjut pada pembangunan pembangkit listrik dan cerobong industri aktif.
Tak hanya itu, aspek kualitas lingkungan yang sangat memprihatinkan serta rasio kemacetan menjadi pertimbangan perluasan penerapan sistem ganjil-genap kendaraan bermotor. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menerapkan perluasan ganjil-genap guna mengurangi polusi udara di Jakarta.
Terkait hal ini, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta satuan polisi pamong praja provinsi DKI Jakarta membantu Pemprov dan Pemda DKI Jakarta untuk menegakkan aturan di lingkungan masyarakat. Satpol PP dan linmas diharapkan membantu menginformasikan warga jelang perpanjangan ganjil-genap yang akan segera dilakukan. Sementara itu, WALHI merekomendasikan ada rencana jangka panjang untuk penanganan polusi Jakarta.
#UdaraJakarta #DKIJakarta #UdaraJakartaBuruk