MINIATUR RUMAH ADAT DARI SAMPAH DAUR ULANG

KompasTV 2019-08-05

Views 1

Miniatur rumah adat Kepulauan Nias, Sumatera Utara dan sejumlah souvenir ciri khas daerah yang dihasilkan dari pengrajin kreatif dari daur ulang sampah, di Kota Gunungsitoli, kini sangat sedikit dijumpai.

Padahal miniatur rumah adat ini sangat menarik untuk dikembangkan menjadi aset daerah, selain menjaga dan memelihara kelestarian adat budaya daerah sebagai unsur kekayaan budaya nasional.

Usaha kreatif yang tergolong pada ranah seni ini diproduksi secara sederhana di sebuah rumah milik Irwan Lubis di Jalan Magi'ao kelurahan Saombo, Kecamatan Gunungsitoli, Kota Gunungsitoli, Sumatera Utara.

Irwan Lubis bukanlah seorang keturunan Nias, namun anak dari ayah bermarga Lubis dan ibunyalah yang merupakan keturunan Nias bermarga Laia.

Setiap hari dirinya membuat sejumlah miniatur rumah adat Nias yang ia geluti sejak 1982 dengan hanya menggunakan bahan dan alat perkakas yang sederhana. Bahan-bahan seperti triplek bekas, kayu bekas, daun rumbia bekas, gergaji kayu, penggaris dan pensil serta sejumlah pisau kecil mennemani Irwan berkarya.

Meskipun sangat sederhana, hingga kini Irwan telah menghasilkan ratusan bahkan ribuan jenis miniatur ciri khas Kepulauan Nias. Semua berawal dari kecintaannya terhadap keunikan rumah adat Nias dan keinginan untuk melestarikannya secara turun temurun kepada generasi berikut.



Namun kini ironisnya usaha industri kerajinan rumahan, yang dilakoni Irwan masih luput dari perhatian pemerintah.

menurut Irwan Lubis minimnya modal dan sitem pemasaran yang menjadi hambatan selama ini tidak menyurutkan semangat perajin berusia 65 tahun ini.

Terus berkreasi dan berjuang, menjadi moto Irwan, sebab menurutnya mempertahankan miniatur rumah adat kepulauan Nias sebagai salah satu produk lokal harus mampu bersaing dengan sejumlah produk industri modern yang banyak dijual dipasaran saat sekarang ini.

Setiap karya seni dalam bentuk miniatur rumah adat nias dijual dengan harga 100 hingga 300 ribu rupiah.

Selain sebagai pendapatan juga sebagai pelestari budaya yang merupakan warisan budaya adat kepulauan Nias sebagai unsur budaya nasional.

Irwan berharap peran pemerintah sangat perlu untuk ikut terlibat mengembangkan serta menggandeng para pengrajin seni kreatif seperti ini, dan menempatkannya sebagai aset dan penyelenggara pembangunan yang berbasis adat budaya.


Share This Video


Download

  
Report form