Remuk ati iki yen eling janjine,
ora ngiro jebul lamis wae,
dek opo salah awakku iki,
kowe nganti tego mbelanjani janji...
Itu adalah sepenggal lirik lagu Cidro yang dinyanyikan dan dipopulerkan oleh Didi Kempot, yang kini dikenal dengan julukan The Godfather of Broken Heart.
Lirik patah hati atau cerita tentang hubungan jarak jauh dinyanyikan dengan bahasa jawa sehari-hari, namun terasa sangat menyentuh dan ‘ngena’ di hati para pendengarnya. Bahkan penggemar Didi Kempot kini bukanlah mereka yang lahir atau dibesarkan di jaman ‘Stasiun Balapan’ dan ‘Sewu Kuto’. Para penggemar Lord Didi kini seakan menyebar di kalangan Sobat Ambyar hingga pemuda dan anak jaman now yang menamakan dirinya sebagai Sad Girls and Sad Boys. Ada fenomena apa dengan Didi Kempot dan patah hati?
Benarkah Didi Kempot sudah pas disandingkan dengan legenda musik sekelas Frank Sinatra, Al Jarreau, atau Freddie Mercury? Bagaimana kisah dibalik perjuangan Didi Kempot yang konsisten dengan musik Campursari nya?
#ROSI #DidiKempotDiRosi