Oleh warga desa Sembalun, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Aldi Irpan dikenal sebagai anak yang baik dan cerdas. Namun, siswa kelas 9 jurusan IPS SMA Negeri 1 Sembalun tersebut dinyatakan tidak lulus.
Padahal nilai akademik Aldi tergolong baik. Ia bahkan masuk peringkat dua di jurusannya pada ujian nasional.
Kegagalan Aldi berjuang selama 3 tahun belajar di bangku SMA diduga karena sikap kritis yang kerap ditujukannya kepada kepala sekolah.
Selama satu tahun kepemimpinan, kepala sekolah kerap memulangkan siswa-siswa yang datang terlambat ke sekolah. Kebijakan ini diprotes Aldi. Menurutnya, jalan yang rusak menuju sekolah adalah penyebab teman-temannya tidak bisa datang tepat waktu ke sekolah. Aldi juga memprotes larangan menggunakan jaket di kala suhu udara di desa Sembalun sangat dingin.