Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUN-VIDEO.COM, JAKARTA - Politisi PDI Perjuangan, Budiman Sudjatmiko menilai pernyataan Amien Rais yang akan menggerakkan people power hanya akan menimbulkan perpecahan di masyarakat atau konflik horizontal.
"Diniati atau tidak diniati, people power di era demokratis itu akan melawan people yang lain. Jadi sebagian rakyat melawan sebagian rakyat. Mau kayak gitu? Konflik horizontal," ucap Budiman ditemui usai menghadiri acara debat yang dihelat The University of Oxford Society of Indonesia di Graha Bimasena, Jakarta, Jumat (5/4/2019) malam.
Ia menjelaskan bahwa people power adalah mayoritas masyarakat menginginkan perubahan dari rezim yang otoriter.
Satu-satunya yang dilawan oleh people power adalah rezim korup dan otoriter yang menolak berubah secara konstitusional.
Berbeda di era demokrasi saat sekarang ini, people power akan mengandung makna berbeda.
Budiman menegaskan bahwa saat ini ada dua kubu yang sama-sama memiliki pendukung atau people.
Dengan begitu, kedua kubu pun memiliki kekuatan atau power.
Ia yakin people power, jika digerakkan oleh Amien Rais, tidak akan melawan pemerintahan saat ini karena tidak bersifat otoriter.
Justru, ia menilai Budiman menilai people power akan terjadi berupa perpecahan antara kedua kubu.
"Kalau people power di rezim otoriter hanya ada konflik vertikal. Tetapi kalau dalam situasi demokrasi, people powerpasti horizontal. Lukanya jauh lebih lama, bisa puluhan tahun itu. lama sekali. Bahaya," pungkas Budiman.
Sebelumnya, Amien Rais mengatakan Apel 313 yang digelar di depan Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (31/3/2019) kemarin untuk mencegah terjadinya kecurangan di Pemilu 2019.
Ketua Dewan Kehormatan PAN itu mengancam akan menggerakkan massa jika terjadi kecurangan di Pemilu 2019.
"Kalau sampai tim kami bisa membuktikan ada kecurangan yang sistematis, terukur dan masif, kami akan bertindak tidak perlu lagu kami datang ke MK. Kami menggerakkan rakyat (people power)," ujarnya.