Selama 3 tahun terakhir kesibukan di salah satu rumah di Jalan Noroyono, Kelurahan Bulu, Semarang Utara seperti ini biasa terjadi. Di rumah Mochamad Santoso Rahawarin inilah beragam pernak-pernik berbahan ban bekas dibuat mulai dari miniatur skuter, miniatur sepeda motor gede hingga kalung.
Awalnya Santoso tersandung sisa kupasan ban bekas yang divulkanisir dan muncul ide untuk memanfaatkannya menjadi bahan yang berguna. Karya pertama yang dibuat Santoso adalah sebuah lukisan mozaik berbahan ban bekas dan sejak itu juga beragam jenis suvenir dibuat perwujudan kreativitasnya.
Pembuatan pernak-pernik dari ban bekas bisa mencapai 30 buah per hari jika Santoso mengerjakannya sambil membuka bengkel tambal bannya. Jumlahnya bisa 2 kali lipat jika bengkel tak beroperasi. Omzet per bulannya mencapai Rp 3 juta dan jumlahnya meningkat 2 kali lipat saat Santoso mengikuti pameran. Peminat pernak-pernik dari ban bekas ini masih terbatas meski jumlahnya terus bertambah.
#Suvenir #BanBekas