NAGOYA, JEPANG — Para peneliti berhasil menumbuhkan ginjal pada tikus dengan menanamkan sel punca dari tikus, menurut jurnal Nature Communications.
Para peneliti memilih embrio tikus yang dimodifikasi secara genetik untuk tidak mengembangkan ginjal dan menyuntikkannya dengan sel induk dari tikus.
Embrio-embrio ini kemudian ditanamkan ke dalam rahim tikus-tikus yang akan membawa kehamilan hingga cukup bulan. Tikus-tikus tersebut berhasil menumbuhkan ginjal.
Namun, memodifikasi gen mereka untuk tidak menumbuhkan ginjal mereka sendiri menyebabkan mereka kehilangan indera penciuman. Karena perubahan ini, mereka tidak menyusu dengan baik dan meninggal tak lama setelah lahir. Ini menyulitkan para ilmuwan untuk mempelajari efektivitas ginjal yang mereka kembangkan.
Kekhawatiran lain adalah bahwa pertumbuhan organ dari spesies lain pada akhirnya akan menyebabkan kontaminasi organ dalam sel inang. ”
Teknologi ini pada akhirnya dapat menyebabkan pertumbuhan organ manusia pada hewan lain.
Namun, penyelia penelitian makalah Masumi Hirabayashi menyatakan bahwa ini menimbulkan masalah etika yang lebih besar. Ini karena menyuntikkan sel induk manusia ke dalam hewan dapat menyebabkan mereka mengembangkan kesadaran dan sel reproduksi.
SOURCES:
Nature, Live Science
https://www.nature.com/articles/s41467-019-08394-9
https://www.livescience.com/52526-rarity-of-organ-donations-forcing-patients-to-get-creative.html