Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUN-VIDEO.COM, JAKARTA - Lembaga penelitian Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menyebut, pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin unggul dari Prabowo-Sandi di kantong suara pemilih wong cilik atau masyarakat dengan penghasilan rendah.
Pasangan Jokowi-Ma'ruf mendapat dukungan 58,4 persen suara. Sedangkan, pasangan Prabowo-Sandi mendapat dukungan 24,7 persen suara. Diketahui, pemilih muslim adalah pemilih mayoritas dengan populasi kurang lebih 50,3 persen.
Hasil itu terlihat dari survei LSI yang yang dilakukan 18-25 Januari 2019 dengan melibatkan 1.200 responden.
"Jokowi-Ma'ruf masih unggul dipemilih wong cilik dengan dukungan 58,4 persen. Sementara, Prabowo-Sandi memperoleh 24,7 persen. Ada sebesar 16,9 persen pemilih yang masih belum menetukan pilihan," kata Peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby di Kantor LSI, Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (7/2/2019).
"Keunggulan Jokowi-Ma'ruf cukup telak dengan selisih hampir 34 persen di kantong pemilih wong cilik," tambahnya.
Dukungan wong cilik terhadap Jokowi terhitung meningkat sejak survei pertama pada Agustus 2018.
"Pada Agustus 2018, dukungan terhadap Jokowi-Ma'ruf di kantong pemilih wong mencapai 54,7 persen," jelasnya.
Sementara, dukungan terhadap Prabowo-Sandi dikantong pemilih wong cilik mengalami penurunan jika dibandingkan Agustus 2018 lalu.
"Pada agustus 2018, suara Prabowo-Sandi sebesar 25,2 persen. Sedangkan, Januari 2019 mencapai 24,7 persen," ungkapnya.
Survei ini dilakukan pada 18-25 Januari 2019 dengan 1.200 responden. Survei menggunakan metode multistage random sampling di 34 provinsi.
Margin of error sebesar 2,8 persen. LSI juga melakukan riset kualitatif dengan metode FGD, analisis media, dan indepth interview.
Berikut kantung suara pemilih wong cilik dari kedua kandidat capres-cawapres 2019.
Jokowi-Ma'ruf
1. Agustus 2018 : 54,7 persen
2. September 2018 : 54,2 persen
3. Oktober 2018 : 59,8 persen
4. November 2018 : 54,1 persen
5. Desember 2018 : 55,7 persen
6. Januari 2019 : 58,4 persen
Prabowo-Sandiaga
1. Agustus 2018 : 25,2 persen
2. September 2018 : 24,6 persen
3. Oktober 2018 : 24,4 persen
4. November 2018 : 27,4 persen
5. Desember 2018 : 28,3 persen
6. Januari 2019 : 24,7 persen (*)