Laporan Wartawan Tribunnews, Lendy Ramadhan
TRIBUN-VIDEO.COM, JAKARTA - Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) terus mengembangkan bahan bakar jenis bioavtur dan green diesel.
Hal tersebut dinyatakan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohammad Nasir dalam jumpa pers yang digelar di kantornya, Jalan Pintu Satu Senayan, Jakarta Pusat, Senin (28/1/2019).
Pengembangan jenis bahan bakar tersebut bertujuan untuk menekan impor avtur dan bahan bakar untuk mesin diesel.
"Kalau ini diproduksi dalam negeri, berarti kita bisa menekan impor. Katalis yang dalam penelitian, ini sudah masuk ITB, dia sudah bisa memproduksi 120 liter perhari di lab-nya," kata Mohammad Nasir.
Rencananya, bahan bakar tersebut akan diproduksi massal melalui Pertamina.
Mohammad Nasir tidak merinci apa saja yang menjadi bahan baku dari bioavtur dan green diesel tersebut, namun diketahui bioavtur dan green diesel bisa berbahan baku kelapa sawit.