TRIBUN-VIDEO.COM - Tiga masalah tengah menimpa tim besar asal Jawa Timur, Persebaya Surabaya, selepas kompetisi Liga 1 2018 berakhir.
Persebaya Surabaya mengakhiri Liga 1 2018 dengan prestasi yang terbilang cemerlang.
Berstatus sebagai tim promosi, Persebaya sukses mengunci peringkat kelima dalam kompetisi Liga Indonesia musim lalu.
Namun, prestasi Persebaya di dalam lapangan tak menular ke luar lapangan setelah kompetisi berakhir.
Pasalnya, tim beralias Bajul Ijo itu mengalami tiga masalah yang membuat keseimbangan klub menjadi goyah.
Dua dari tiga masalah yang dialami oleh Persebaya justru berasal dari internal manajemen klub.
Apa saja masalah tersebut? Berikut BolaSport.com telah merangkum tiga masalah yang tengah dihadapi Persebaya Surabaya pada bursa transfer kali ini:
1. AKTIVITAS TRANSFER PASIF
Persebaya Surabaya belum menggaet satu pemain pun pada bursa transfer kali ini.
Beberapa pemain pilar musim lalu seperti Otavio Dutra, Misbakus Solikin, Fandi Eko Utomo, dan Rendi Irwan, memang telah memperpanjang kontrak.
Akan tetapi belum adanya pemain baru yang datang ke Persebaya membuat suporter setia mereka, Bonek, menjadi geram.
Apalagi, pemain-pemain incaran Persebaya seperti Andik Vermansah dan Evan Dimas Darmono telah lepas dari genggaman.
Bek timnas Indonesia, Hansamu Yama, kini menjadi pemain teranyar yang dikaitkan dengan tim dengan seragam kebesaran warna hijau itu.
2. BONEK PUTUS HUBUNGAN
Bonek, suporter Persebaya, merasa tidak puas dengan penjelasan manajemen Persebaya dalam acara Meet The President (6/1/2019).
Menurut Bonek, manajemen Persebaya terkesan kurang transparan kepada elemen suporter.
Protes kepada manajemen Persebaya semakin kencang berembus setelah gagal merekrut Andik Vermansah dan Evan Dimas.
Bahkan, Bonek yang memilih walk-out dalam acara tersebut memutuskan untuk menghentikan hubungan dengan manajemen Persebaya.
Berikut bunyi rilis lengkap dari Bonek, dilansir BolaSport.com dari Emosi Jiwaku:
1. Kami All tribun (Green Nord, Gate 21, Tribun Timur, Tribun Kidul) Walk-Out dalam pertemuan Meet the President, karena sangat tidak puas dengan hasil pertemuan tersebut, dan point – point dari kesepakatan bagong juga tidak dipenuhi oleh pihak manajemen maupun presiden club.
2. Memutus jalur komunikasi / menghentikan sinergitas antara supporter dan manajemen. (marshal, koordinator tribun, dll).
3. Kami akan kembali ke ideologi supporter, mendukung dengan cara kita masing2.
3. SKANDAL PENGATURAN SKOR
Persebaya Surabaya dituding terlibat pengaturan skor saat berhadapan dengan Kalteng Putra pada ajang Liga 2 2017.
Media kenamaan asal Jawa Timur menyebut, dalam laga yang berakhir dengan kemenangan 1-0 untuk Kalteng Putra itu, Persebaya diminta mengalah.
Menurut pemberitaan media tersebut, Persebaya Surabaya disebut-sebut menerima uang sebesar Rp500 juta untuk mengalah dari tim tamu.
Menanggapi tudingan skandal pengaturan skor itu, manajemen Persebaya akan mengambil langkah tegas.