Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUN-VIDEO.COM - H+6 pasca tsunami melanda Selat Sunda, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI Ignasius Jonan mengunjungi Pos Pemantauan Gunungapi Anak Krakatau (GAK), di Serang, Banten, Jumat (28/12/2018).
Ia melakukan pemantauan aktivitas vulkanik GAK didampingi Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Rudy Suhendar, Plt Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Antonius Ratdomopurbo serta Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah.
Jonan juga beberapa kali sempat menggunakan teropong untuk melihat GAK dari pos pengamatan.
Sambil melakukan pemantauan, ia mengatakan kepada awak media yang meliput di pos itu bahwa pihaknya telah memiliki alat pendeteksi aktivitas Gunung Anak Karakatau (GAK).
Alat yang disebut sebagai seismograf itu diletakkan pada Gunung Anak Krakatau dan Pulau Sertung.
Namun untuk saat ini yang berfungsi hanya satu seismograf di Pulau Sertung.
Hal itu karena tiga seismograf di Gunung Anak Krakatau mengalami kerusakan saat letusan terjadi.
"Kalau alat-alat untuk mendeteksi aktivitas vulkanis anak Gunung Krakatau itu kan sudah ada ya, bisa dilihat seismografnya juga sudah ada," ujar Jonan, saat ditemui di Pos Pengamatan Gunung Api Anak Krakatau.
Namun karena tiga seismograf kini tidak berfungsi, ESDM berencana memasang dua seismograf untuk mengganti alat yang rusak tersebut.
Seperti yang disampaikan Kepala Badan Geologi ESDM Rudy Suhendar pada kesempatan yang sama.
Ia menyampaikan bahwa dua seismograf itu tidak akan dipasang di Gunung Anak Krakatau, melainkan di Pulau Rakata dan Pulau Panjang.
Pemasangan akan dilakukan jika situasi di kawasan tersebut sudah masuk dalam kategori aman.
"Kalau kondisinya sudah agak tenang, mungkin kita bisa mendarat di Pulau Panjang dan Pulau Rakata, karena mereka masuk dalam radius 5 kilometer," kata Rudy.
Sementara itu, sebelumnya pada Kamis pagi (27/12/2018), berdasarkan hasil pengamatan aktivitas Gunung Anak Krakatau (GAK) di Selat Sunda, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meningkatkan aktivitas GAK dari Level II (waspada) menjadi Level III (siaga).
Peningkatan level tersebut terhitung pukul 06.00 WIB.
Badan Geologi Kementerian ESDM menetapkan jarak cukup aman bagi masyarakat untuk menjauh pada radius hingga 5 km dari kawah gunung.
Seperti yang disampaikan Sekretaris Badan Geologi Antonius Ratdomopurbo dalam konferensi pers yang digelar pada Kamis pagi.
"Sehubungan dengan tingkat aktivitas Level III (siaga) tersebut, masyarakat tidak diperbolehkan mendekati Gunung Anak Krakatau dalam radius 5 km dari kawah," ujar Purbo di Kementerian ESDM, Jakarta Pusat.
Ia juga mengimbau agar masyarakat di kawasan tersebut yang hendak beraktivitas di luar rumah untuk selalu mengenakan masker dan kacamata jika terjadi hujan abu.
"Saat hujan abu turun, masyarakat diminta untuk mengenakan masker dan kacamata bila beraktivitas di luar rumah," kata Pu