Helai per helai benang disisir di atas seperangkat alat tenun tradisional Aceh. Tangan dan kaki yang terlihat sangat cekatan menenun benang menjadi kain songket dengan motif khas aceh. Sang perajin cekatan ini adalah Jasmani Daud. Ia merupakan salah seorang perajin tenun Aceh yang masih tersisa.
Berawal mengikuti pelatihan menenun pada sesepuh tenun kain Songket Aceh Nyak Mu kini jasmani sudah memiliki usaha tenun songket kreasi di Desa Miruek Taman, Kecamatan Darussalam, Aceh Besar. Jasmani sudah menekuni profesi sebagai penenun songket Aceh ini sejak tahun 1990. Sepuluh tahun berselang kini Jasmani sudah memiliki anggota penenun sebanyak 4 orang.
Bagi Jasmani proses pembuatan tenun sebenarnya tidak sulit hanya saja bahan baku terkadang sulit didapatkan karena benang dipasok dari Medan, Sumatera Utara. Untuk satu kain sepanjang sepuluh meter butuh waktu hingga satu bulan pembuatannya. Memang proses menenunnya sangat lama karena perajin harus teliti dan menjaga kerapian benang. Dalam satu hari Jasmani hanya mampu menyelesaikan sepanjang 15 sentimeter motif tenun untuk kain songket Aceh ini.