Hal ini dilakukan setelah basarnas menemukan indikasi obyek yang diyakini sebagai bagian dari KM Sinar Bangun yang tenggelam di Perairan Danau Toba.
Basarnas mengatakan membutuhkan kehati-kehatian dalam mengangkat jenazah korban yang terdeteksi dan terekam dengan alat Remotely Operated Vehicle. Selain itu Komite Nasional Keselamatan Transportasi, Kementerian Perhubungan dan sejumlah ahli sedang menyusun strategi pencarian lanjutan dan pengangkatan korban.
Basarnas juga akan menelusuri sisi lain di sekitar lokasi penemuan. Pencarian obyek dan jasad korban juga tidak mudah karena kondisi arus air di dalam danau deras dengan jarak pandang sangat terbatas.