Angka kekerasan anak di Indonesia meningkat pesat.

Pada tahun 2015, ada 1.000 kasus kekerasan pada anak. Kekerasan ini paling banyak terjadi di lingkungan terdekat seperti di sekolah dan rumah.

Ironisnya, angka kekerasan anak naik tiga kali lipat di tahun 2016 dengan lebih dari 2.800 kasus.

Naiknya angka kekerasan anak, menurut pemerhati sosial dari Universitas Indonesia Devie Rahmawati, bisa disikapi dengan mencari solusi yang pas.

Kekerasan anak, menurut Devie, banyak jenisnya. Bisa kekerasan seksual, perundungan, dan kekerasan fisik.

Seringkali, menurut Devie, kekerasan dipicu beban dan stres yang dialami orang tua.

Karena itu, sebaiknya orang tua harus mengakui saat sedang stres, sehingga bisa didampingi dan mendapatkan konseling.

Jika stres berlebihan terus mendera, anak - anak bisa jadi sasaran perilaku kekerasan.