Seorang penulis buku anak-anak, akan mengirimkan karya-karyanya untuk pengungsi anak-anak di Marawi. Kini, pertempuran di Marawi telah memasuki, bulan ke empat. Rencana Mary Ann, bisa jadi pelipur lara, sekaligus bahan refleksi, bagi anak-anak di Marawi. Situasi perang tak berkesudahan dapat membuat sedih dan trauma bagi anak-anak.