Penyelundupan hewan langka trenggiling ke Cina, bernilai Rp 2,5 M digagalkan polisi - TomoNews
TomoNews Indonesia
2017-06-19
Views 43
MEDAN, SUMATERA UTARA / INDONESIA — Aparat berwajib di bawah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan TNI telah menangkap 2 sindikat penyelundup 225 ekor trenggiling di Medan tanggal 13 Juni lalu. Hewan eksotis yang terancam punah tersebut ditaksir bernilai Rp 2,5 milyar.
Dari 225 ekor trenggiling, hanya 110 yang masih hidup. Sementara 91 ekor telah mati dan 24 ekor sudah dikuliti. Selain itu, ditemukan pula 5 karung kulit sisik trenggiling kering dan 4 karung sisik trenggiling basah.
Trenggiling termasuk spesies satwa yang perlu diselamatkan dari kepunahan. Hal ini dikatakan oleh Sir David Attenborough di tahun 2012. Sebagai info, Trenggiling adalah mamalia pemakan semut. Ia memiliki sekitar 120 sisik yang membungkus tubuhnya dan akan membentuk bola ketika diincar predator.
Perlu diketahui karena sisiknya itu lah Trenggiling banyak diincar oleh para pembeli di Negara Cina. Dipercaya sisiknya yang dikeringkan bisa dijadikan obat untuk menyembuhkan berbagai penyakit termasuk mampu menstimulasi ASI bagi ibu menyusui. Sedangkan dagingnya sendiri banyak dikonsumsi di Afrika dan Cina.
Selain untuk obat, menurut LSM ProFauna Indonesia sisik trenggiling bisa digunakan sebagai bahan untuk memproduksi sabu.
Kebutuhan konsumen akan trenggiling cukup tinggi. Kasus penyelundupan trenggiling di Indonesia, terakhir dilakukan di bulan Agustus 2016. Polisi menangkap pria yang menyimpan 650 ekor daging trenggiling di dalam lemari pembekunya di kota Jombang, Jawa Timur.
Padahal Trenggiling masuk Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 1999, sebagai satwa dilindungi dan sudah dikeluarkan zero quota yang artinya tidak boleh diperjualbelikan. Tentunya ini adalah hal yang mengerikan. Belum banyak orang sadar bahwa kelestarian trenggiling perlu diberi perhatian khusus, layaknya Orang Utan.
Meskipun trenggiling tidak seimut Orang Utan, organisasi IUCN sudah mengklasifikasikan bahwa Trenggiling di Indonesia terancam punah. Jadi jika anda melihat trenggiling atau satwa liar lain yang diperdagangkan, segera laporkan ke pihak berwajib.
Dari 225 ekor trenggiling, hanya 110 yang masih hidup. Sementara 91 ekor telah mati dan 24 ekor sudah dikuliti. Selain itu, ditemukan pula 5 karung kulit sisik trenggiling kering dan 4 karung sisik trenggiling basah.
Trenggiling termasuk spesies satwa yang perlu diselamatkan dari kepunahan. Hal ini dikatakan oleh Sir David Attenborough di tahun 2012. Sebagai info, Trenggiling adalah mamalia pemakan semut. Ia memiliki sekitar 120 sisik yang membungkus tubuhnya dan akan membentuk bola ketika diincar predator.
Perlu diketahui karena sisiknya itu lah Trenggiling banyak diincar oleh para pembeli di Negara Cina. Dipercaya sisiknya yang dikeringkan bisa dijadikan obat untuk menyembuhkan berbagai penyakit termasuk mampu menstimulasi ASI bagi ibu menyusui. Sedangkan dagingnya sendiri banyak dikonsumsi di Afrika dan Cina.
Selain untuk obat, menurut LSM ProFauna Indonesia sisik trenggiling bisa digunakan sebagai bahan untuk memproduksi sabu.
Kebutuhan konsumen akan trenggiling cukup tinggi. Kasus penyelundupan trenggiling di Indonesia, terakhir dilakukan di bulan Agustus 2016. Polisi menangkap pria yang menyimpan 650 ekor daging trenggiling di dalam lemari pembekunya di kota Jombang, Jawa Timur.
Padahal Trenggiling masuk Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 1999, sebagai satwa dilindungi dan sudah dikeluarkan zero quota yang artinya tidak boleh diperjualbelikan. Tentunya ini adalah hal yang mengerikan. Belum banyak orang sadar bahwa kelestarian trenggiling perlu diberi perhatian khusus, layaknya Orang Utan.
Meskipun trenggiling tidak seimut Orang Utan, organisasi IUCN sudah mengklasifikasikan bahwa Trenggiling di Indonesia terancam punah. Jadi jika anda melihat trenggiling atau satwa liar lain yang diperdagangkan, segera laporkan ke pihak berwajib.
Report form
RELATED VIDEOS
